Flaming Arrow Glitter Purple
Semoga Kita selalu di Jalan yang Benar

Sabtu, 11 Desember 2010

SIFAT-SIFAT ALLAH


Di Ambil dari Kitab Sendi Iman, Yang disusun Oleh Almarhum Bapak H.Abd.Muthalib Mohyiddin.
              
Sifat-sifat Allah itu tidaklah terbatas, tetapi didalam pelajaran untuk mengenal Allah itu, kebanyakan para ahli ilmu Tauhid, mencukupkan :
                Sifat-sifat yang Wajib bagi Allah ada         :20
                Sifat- sifat yang Mustahil bagi Allah ada  :20

Sifat-sifat Allah yang wajib dan yang mustahil


Al Wujud
Wujud artinya ada, mustahil Adam artinya tiada.
Kita wajib percaya dan yakin bahwa Allah swt itu wajib ada, mustahil tidak ada. Perhatikkan lah kejadian alam semesta ini dengan peredaran masanya pergantian siang malamnya, perjalanan matahari, bulan, bintang-bintang planet, dan sebagainya, semua barlaku. dengan teratur rapi dan teliti. Hal ini menunjukkan adanya yang berkuasa mengatur, mewujudkan akan kejadian sertahal ihwalnya alam semesta ini, tidak lah dapat akal kita membenarkan bahwa sesuatu itu ada dengan teratur, tidak ada yang mewujudkan fengan mengaturnya.
                Adapun yang mewujudkan dan pengatur semuanya itu, ialah Allah SWT yang wajib Ada.
Firman Allah:
“Telah menjadikan Allah akan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya, sesungguhnya pada yang demikain itu menjadi tanda (keterangan) bagi orang-orang yang beriman “S.Al-ankabut 44.


Al Qidam
Qidam artinya Sedia (tidak berpemulaan), mustahil HUDUST artinya baharu. Yakni ada permulaannya
                Kita wajib beritiqad bahwa adanya tuhan, tidaklah ada permulaannya. Tuhan sedia, yakni ada-NYA itu, tidaklah ada permulaan kejadiannya dan wujud  tuhan itu tidaklah didahului oleh apapun juga, (x). Dialah tuhan yang menjadikan sekalian makhluk alam semesta ini.
                Tidak dapat aqal membenarkan adanya tuhan itu ada permulaannya, karena jika demikian tentulah keadaan-NYA bersamaan dengan makhluk-makhluk ini, dan keadaan yang demikian adanya mudtahil.
 Firman Allah :

”dia tuhan yang awal (tidak berpemulaan) dan yang akhir (tidak berkesudahan) dia dzahir(terang, karena melihat bekas kekuasaan-NYA), dan bathin (tersembunyi, karena tak dapa dilihat dengan mata kepala) dan dia mengetahui tiap-tiap sesuatu. S. Al-hadid 3.


Al Baqa
Baqa artinya kekal, mustahil Fana artinya binasa
                Kita wajib percaya dan beritiqad bahwa tuhan itu kekal, tak ada kesudahannya dan tidak pula dihubungi oleh binasa. Jelasnya tuhan senantiasa ada, tidak pernah binasa, dan tidak ada akhir kesudahan ada-NYA.
                Tidaklah dapat aqal membenarkan, seandainya tuhan itu menerima binasa, atau akhir kesudahan-Nya, sebagaimana halnya makhluk-makhluk ini, karena keadaan yang demikian adalah mustahil. Lebih-lebih lagi tak dapat diterima oleh aqal pikiran yang sehat, bila seluruh makhjluk-makhluk alam semesta ini selanjutnya dapat berlaku beres, dengan tidak adanya tuhan yang menciptan dan yang mengaturnya.
                Jadi adanya tuhan itu wajib kekal, tidak menerima binasa selama-lamanya.
Firman Allah :

“tiap-tiap sesuatu akan binasa, kecuali zat Allah, bagi-Nya hokum(ketentuan sekalian makhluk) dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan”S. Al-Qashash 88


Mukhalafatuhu Ta’ala Lilkhawadist
Mukhlafatuhu Ta’ala lilkhawadist                                  artinya bersalahan Allah Ta’ala bagi segala yang
                                                                                                     Baharu mustahil.
Mumastalatuhu lil hawadist                                             Bersama Allah bagi segala yang baharu.
                Wajib bagi Allah SWT, bersalahan bagi segala yang baharu itu ialah Allah SWT tidak ada persamaan dan bandingannya dengan segala makhluk-makhluk ini, baik makhluk itu, manusoa, jin, malaikat-malaikat d.s.b nya. Tidak ada yang menyamai atau menyerupai pada Zat-nya, sifat-Nya, dan pada Af’al (perbuatan)-Nya.
                Zat Allah, tidaklah seperti zatnya makhluk-makhluk ini, dia tidak berjisim, tidak beranggota tubuh, tidak berbentuk tinggi, rendah, gemuk, kurus d.s.b.nya. tidak pula berjauhar, tidak bersusun dari molrkul-molekul atom dsb.nya pun tidak beruknum tak berjihat tak bertempat dsb.nya.
                Sifat Allah seperti Qudrat (kekuasaan-Nya), iradat (kehendak-Nya) dsb.nya tidaklah serupa dan tidak ada bandingannya, dengan difat sifat yang ada pada makhluk-makhluk ini.  
                Af’al (perbuatan) Allah, seperti mencinptakan makhluk alam semesta ini menjadikan segenap jenis-jenisnya serta pemeliharaannya dalam seluruh hal ahwalnya.Perbuatan Allah keseluruhannyaitu tidaklah ada yang menyerupai dan yang membandingkannya.Tegasnya,segala apa yang terlintas (tergambar)dalam hati, telihat oleh mata, didengar oleh telinga kita, bagi Allah tidak lah serupa itu. Allah wajib bersalahan  dari segala yang baharu.

Firman Allah:

“Tiada sesuatu juga yang serupa dengan dia,dia mendengar lagi melihat”s,asy  asyura 11.


Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi
Qiyamuhu ta’ala binafsihi artinya berdiri Allah ta’ala dengan sendirinya, mustahil Qiamuhu ta’ala bi ghairihi artinya berdiri Allah ta’ala dengan yang lainnya.
                Kita wajib meyakinkan bahwa Allah SWT itu wajib berdiri sendiri, yakin ada–Nya berhajat kepada orang lain.untuk mewujudkan –nya karena sekiranya allah itu berhajat kepada orang lain.tentulah bararti barsamaan dengan keadaan yang baharu ini,dan yang demikian bararti pula suatu sifat kelemahan dan kekurangan bagi sifat ketuhanan.hal seperti itu tidaklah dapat dibenarkan oleh ‘aqal yakni mustahil.allah wajib bardiri sendiri tidak berhajat kepada siapa dan apapun juga.
Firman allah:

“dan allah maha kaya (tidak berhajat kepada yang lainnya) dan kamu orang-orang faqir (berhajat kepadanya) “S. muhammad 38.


Al Wahdaniyat
Wahdaniyat artinya esa,mustahil Ta’addut artinya berbilang bilang.
                Kita wajib meyaqinkan bahwa Allah SWT itu maha esa,yakni esa(tunggal pada ke tuhanan nya,tidak berbilang bilang zatnya sifatnya dan af’alnya
                Esa zat Allah,ialah zatnya tidak berbilang dua,tiga atau lebih. tidak pula seperti zatnya makhluk yang tersusun dari berbagai unsur ini.zat Allah tunggal dalam kesempurnaan nya.
                Esa sifat allah,ialah tidak ada yang brsifat ke tuhanan itu selain dari allah itu sendiri,yakni tak ada yang menyerupai dan membandingnya.
                Esa af’al allah,berarti ada sesuatu makhluk ynag luput dari perbuatan allah,semuanya berlaku dalam kekuasaan dan kehendaknya semata.
Firman allah:

Allah itu esa. Al-ikhlash

“tuhan tuhan yang esa,tiada tuhan melainkan dia,sia pengasih lagi penyayang. ”Al-Baqarah 163.


Al Qudrat
Qudrat artinya kuasa,mustahil ‘ajaz artinya lemah
                Kita wajib meyakinkan bahwa tuhan itu maha kuasa,menjadikan mengadakan atau meniadakan sesuatu dengan kekuasaannya sendiri. Dalil bahwa tuhan itu kuasa ailah terwujudnya alam semesta dengan isi-isinya serta hal ahwal, thabiat-thabiat yang dikandungannya, baik yang berada pada hewan-hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan maupun pada logam-logam dan lainnya. keadaan yang demikian itu jelas menunjuk kan bahwa allah itu wajib maha kuasa.

Firman allah :

“sesungguhnya allah atas tiap tiap sesuatu amat kuasa”S.Al-Baqarah 109.


Al Iradat
Iradat artinya berkehendak, mustahil karahah artinya benci,tidak berkehendak.
        Kita wajib meyakinkan bahwa Allah SWT itu bersifat Iradat yakni Allah menjadikan atau tidak, menghidupkan mematikan, menyusah senangkan dsb.nya, pada kejadian makhluk-makhluk alam semesta ini tidaklah atas suruhan atau paksaan siapapun, tetapi kesemuanya berlaku menurut ketentuan kehendak Allah SWT sendiri.
Kejadian dan keadaan apa saja, baik yang susah berlaku, yang sedang terjadi, maupun yang akan datang pada hakekatnya tunduk (ta’luq) pada Qudrat (kuasa) dan Iradat (kehendak) allah semata.
Firman allah:

“hanya sanya urusan peru=intah allah itu apabila ia menghendaki mengadakan sesuatu ia berkata jadilah engkau lalu jadilah ia” S.Yasin 82.


Al ilmu
Ilmu artinya tahu, mustahil Jahil artinya bodoh.
                Kita wajib yakin bahwa Allah itu amat mengetahui degala apa juapun, yang telah lalu, yang sekarang, ataupun yang akan datang. pengetahuan Allah meliputi segala keadaan perbuatan lahir dan batin seluruh makhluk-makkhluk ini baik yang Nampak nyata yang samar-samar tersembunyi, maupun yang hanya terlintas dalam hati, semuanya jelas diketahui oleh Allah swt.
Firman allah:

Sesungguhnya allah dengan tiap tiap sesuatu amat mengetahui” S. Al Mujadalah 7.


Al Hayat
Hayat artinya hidup, mustahil Maut artinya mati
                Kita wajib percaya dan yakin bahwa zat Allah SWT itu hidup (Hayat) dan hidup-Nya dengan roh seperti hidupnya makhluk makhluk yang baharu ini. hidupnya makhluk makhluk ini dengan roh, berhayat pada tulang, sumsum, dsb.nya, tetapi allah swt hidup tidaklah seperti yang demikian tidak dengan perantaan sesuatu apapun.
                Dalil atas wajibnya hayat (hidup) bagi Allah SWT itu, ailah barsifat Qudrat  (kuasa) Iradat (berkehendak) Ilmu (tahu) dan setiap yang berkehendak demikian tentulah wajib hidup maka bagi Allah SWT wajib hidup mustahil mati
Firman allah :

Dan serahkanlah dirimu kepada tuhan yang hidup,yang tiada mati” S. Al Furqan 58.


As Sama’
Sama’ artinya mendengar, mustahil Shamamun artinya tuli.
                Kita wajib yakin bahwa Allah SWT itu mendengar segala apa juapun, yang nyaring yang samar-samar, suara jauh ataupun dekat bahkan bisikan dalam jiwa sekalipun semuanya didengar oleh Allah dengan jelas dengan sempurna.
                Allah mendengar bukanlah dengan alat seperti telinga atau lain-lainya, tidak seperti pendengar makhluk-makhluk ini. seandainya Allah itu tuli maka adalah suatu sifat kekurangan. kekurangan bagi allah tidak lah dapat dibenarkan oleh aqal. yakni mustahil. jadi wajiblah bagi allah itu mendengar.
Firman allah :

“Dan adalah Allah itu mendengar lagi mengetahui”S.An Nisa 149.


Al Bashar
Bashar artinya melihat, mustahil Amyun artinya buta.
                Kita wajib yakin bahwa Alah SWT melihat segala apapun dan meliputi keseluruhan lahir bathin sesuatu. Baik yang dekat, yang jelas, yang samar-samar tersembunyi, segala itu tidaklah terdinding dari penglihatan Allah SWT  semua nya Nampak dilihatnya dengan sempurna.
Firman Allah :
Sesungguhnya Allah itu mendangar lagi melihat”Al Mu’min 20.


Al Kalam
Kalam artinya berkata-kata, mustahil Bukmum artinya bisu
Kita wajib yakin bahwa allah itu berkata-kata dan perkataannya tidaklah dengan perantara alat seperti mulut ,lidah dsb.nya, tidak berhuruf, tak bersuara seperti perkataan makhluk ini, perkataan allah tidak afada persamaan dan bandingannya dengan apapun juga.
                Tidaklah dapat dibenarkan, seandainya Allah itu bisu karena yang demikian itu berarti suatu sifat kekurangan yang mustahil bagi Allah. Karena itu wajib Allah bersifat berkata-kata.
Firman allah:

Telah berkata-kata Allah dengan Nabi Musa akan perkataan yang sempurna”S. An Nisa 164.


Qadirun
Qadirun artinya yang kuasa, mustahil Ajizun artinya yang lemah , tak kuasa.
Dalilnya seperti dalil Qudrat.


Muridun
Muridun artinya berkehendak , mustahil Kahirun artinya yang benci tak berkehendak.
Dalil seperti dalil Iradat.


‘Alimun
‘Alimun artinya yang tahu,mustahil jahilun artinya bodoh tak mengetahui.
Dalil sama seperti dalil Ilmu.


Hayyun
Hayyun artinya yang hidup,mustahil mayyitun artinya yang mati.
Dalil sama dalil Hayat.


Samiun
Samiun artinya yang mendengar , mustahil Ashammun artinya yang tuli tak mendengar.
Dalilnya seperti dalil Sama’.


Bashirun
Bashirun artinya yang melihat, mustahil A’maa’ artinya yang buta tak melihat
Dalilnya seperti Bashar.


Mutakalimun
Mutakalimun artinya berkata-kata, mustahil Abkam artinya bisu tak berkata
Dalilnya seperti dalil Kalam.

               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar